Minggu, 01 September 2013

Shalat di tengah Darling Harbour, Sydney Aussie ^^



Shalat di tengah Darling Harbour, Sydney Aussie ^^

















Bagian kecil Darling Harbour pertama kali saya lihat di salah satu blog yang saya temukan ketika mencari-cari informasi mengenai tempat-tempat wisata gratisan di Sydney Australia. Saya langsung jatuh cinta melihatnya, sebuah sudut dermaga dilengkapi dengan kapal feri dan burung berterbangan, asyik nih sepertinya duduk di pinggir dermaga dengan kaki menjuntai ke laut dan ditemani burung-burung yang ada di film “ Finding Nemo” yang selalu berteriak “Mine! Mine! Mine!”. Wah perfecto!
Selama di Sydney, alhamdulillah saya mengunjungi Darling Harbour beberapa kali karena berbagai alasan : Jalan-jalan dengan teman baik dari Italia dan Amerika (suami istri), Jalan-jalan dengan Iyo, si baik hati yang akan terus berada dalam hati, beli titipan oleh-oleh adik tercinta dan temannya di Hard Rock Shop, dan balik lagi ke Hard Rock Shop karena harus menukar kaos yang lebih oke sesuai pilihan pemesan hehehehehe…hmmm hayooo hitung berapa kali saya ke Darling Harbour ?...yang bisa jawab, kita janjian ketemu di sana ya ^^…aamiin.
Di sini saya akan hanya akan bercerita ketika saya jalan-jalan dengan teman saya Gabriele dan Siobhan, suami istri berkebangsaan Italia dan Amerika. Gabriele adalah seorang Prof. di salah satu University  terkenal di Sydney dan istrinya sedang mengambil Ph.D di kampus yang sama. Terakhir kami bertemu ketika saya mengunjungi Singapore, jadi pertemuan ini pertemuan kedua yang sangat kami nantikan. Singkat kata, kami janjian di Fish Market ditemani Iyo, suami dan anak-anaknya, dan kamipun menikmati makan siang bersama di pinggir dermaga yang sangat indah….and you know what, aku banyak makan ikan mentah/sasimi salmon dan tuna, hmmm yummmyyy! Setelah itu kami berpisah. Iyo dan keluarga memutuskan menonton, sementara saya, adik saya Zaqi, Gabriele, dan Siobhan memutuskan untuk ke Wild Life yang ada di Darling Harbour. Wild Life di Darling Harbour merupakan Mini Zoo yang berisikan semua binatang langka yang ada di Australia, jadi kita tidak akan menemukan orang utan, gajah, jerapah, dan binatang lainnya seperti  yang ada di kebun binatang umumnya. Tapi mereka punya Wild life lain yang lengkap isi binatangnya (Big Zoo).
Wawww ternyata Darling Harbour sangat besar, sebuah dermaga yang dikelilingi banyak tempat-tempat yang menarik, seperti Wild Life, Madame Tussauds, Aquarium, Mall, Restoran dengan berbagai pilihan menu , jalanan bersih yang penuh dengan petunjuk, tempat sampah, dan bangku-bangku untuk nangkring /istirahat sambil memandangi indahnya laut, tempat bermain anak /playground yang kerennnn yang dipenuhi anak-anak ketika weekend dan GRATISSS saudara-saudara! Tempat mainnya maksudnya hehe
Ok, saya akan cerita khusus tentang keindahan Darling Harbour lain kali ya hehe…Nah kami berempat masuk ke dalam Wild Life kemudian menikmati pertemuan dengan binatang-binatang yang subhanallah hampir semua baru saya lihat. Binatang yang paling ingin kutemui tentu saja Kangguru dan Koala.Satu persatu kandang yang terbuat dari kaca kami lewati dan amati. Gabriele dan Siobhan semangat sekali menceritakan satu binatang ke binatang yang lain, terutama ular dan burung karena mereka adalah pencinta binatang dan begitu banyak binatang peliharaan di rumahnya.
“Wow Sarah, the animals love you!” itu yang dikatakan Gabriele dan Siobhan karena apakah kebetulan atau tidak banyak binatang yang mendatangi saya, seperti Koala, kangguru, burung unta, katak, dll. Setelah saya pegang atau hampiri mereka, mereka seperti mencium tangan saya, melihat saya sesaat dan langsung kembali ke tempatnya semula…hwaaaa so sweet. Muachhhhh, love it!
Tanpa terasa waktu berlalu, saking antusiasnya jam menunjukkan pukul 16. 15 sementara kami belum shalat ashar…..hwaaaa panik melanda saya dan adik saya karena waktu shalat maghrib di Sydney pukul 17.00. Saya dan adik saya memberitahukan waktu shalat ashar akan segera lewat dan mengajak shalat di dalam Wild Life, kenapa saya mengajak shalat di sana ? karena saya lihat tempatnya bersih, jalannya berkarpet, jadi tampaknya cukup layak. Dengan menarik nafas panjang ternyata kami tidak bisa shalat di lantainya karena sajadah ketinggalan, dan Gabriele mengingatkan kemungkinan ada kotoran yang terbawa sepatu siapapun. MasyaAllah betul juga. Akhirnya saya menunjuk sebuah bangku yang ada di dalam Wild Life yang cukup bersih menurut saya, tapi ternyata Gabriele dan Siobhan khawatir shalat kita akan mengganggu orang-orang yang ada di dalam atau ada petugas yang menegur kita. Akhirnya untuk menghargai teman-teman kami, saya dan adik saya memutuskan keluar area Wild Life yang belum kami jelajahi semua dengan terburu-buru karena, yaa Rabb…ashar kan tidak dapat digabung dengan shalat maghrib.
Akhirnya saya dan adik saya ijin ke toilet untuk berwudlu dan mencari tempat shalat yang cukup nyaman. Teman-temanku berprinsip tempat shalat dan pakaian yang dipakai harus benar-benar bersih, sehingga mereka memutuskan untuk shalat di rumah saja. Merekapun tampak sangat khawatir dengan petugas yang mungkin akan mengusir kami apabila shalat di mana saja. Kami sangat hargai keputusan teman-teman kami karena mereka punya alasan yang mereka pegang ,kamipun punya alasan kuat untuk mewajibkan kami tetap shalat apapun yang terjadi.
Keluar dari toilet , saya mencoba mencari tempat-tempat yang bisa dan layak dijadikan tempat shalat, tapi memang Darling Harbour yang besar dan bersih ternyata tidak meninggalkan banyak sudut tersembunyi untuk kami gunakan untuk shalat, dan jangan lupa temans, kami kan ketinggalan sajadah. Kembali kulihat jam, hwaaaaa…tidaaaaaak 25 menitan lagi menuju maghrib! Tiba-tiba mataku tertuju pada sebuah bangku di depan lautan dan di bawah Jembatan Darling Harbour. Ahaaa ini dia tempat yang tepat. Langsung saya keluarkan HP untuk mencari arah kiblat. Setelah jelas arah mana wajah dan badan ini menghadapNya, maka langsung aku duduk di bangku di tengah Darling Harbour tersebut disusul oleh adik saya Zaqi dengan ditemani angin yang dingin menembus kulit karena memang musim dingin hehehe…serta ditemani mata teman-teman kami dan mungkin para wisatawan yang berlalu lalang (GR banget deh aku! padahal mereka mungkin don’t care hehe …malah ada terbersit “hadeuuuh bagaimana kalau ada paparazi yang mengambil foto kami , wewwww jiwa selebritisnya keluar deh ) ….tapi kami tidak perduli, alhamdulillah shalat tertunaikan dengan baik. Hatipun tenang dan mengucap syukur alhamdulillah. Pelajaran yang kami dapat, shalatlah jama taqdim di waktu dzuhur, kan sedang safar. Ok, di next trip insyaAllah. Yuks!
Setelah shalat kamipun berbincang-bincang sedikit mengenai beberapa kejadian petugas yang menegur siapapun yang melakukan sesuatu yang menurut mereka bisa menarik keheranan / perhatian massa dan dirasakan mengganggu ketenangan umum. Appppppa??? Shalat yang gerakannya tidak ada bedanya dengan kalau orang lain menari atau berolah raga di tempat yang sama , tapi yang lain tidak ditegur ?...baiklah, pelajaran berikutnya adalah apabila akan melakukan shalat di tempat umum di luar negri, mintalah ijin kepada petugasnya dimanakah kita bisa melakukan shalat secara kaffah tanpa harus duduk di bangku atau minta ditunjukkan rest area yang biasanya boleh digunakan oleh kita melakukan apapun termasuk shalat. InsyaAllah niat baik akan berbuah manis.
Saya, adik saya, dan teman-teman saya belajar banyak hari itu. Komentar teman saya yang sangat saya ingat “kalian berani sekali!”……kan ada Allah yang insyaAllah memudahkan. Iya kan ?...sepanjang jalan kami bercengkrama, terutama saya dan Siobhan, Gabiele dan Zaqi. Bertukar cerita dan pengalaman. Setelah diakhiri dengan minum kopi dan teh bersama di Queen Victoria Building, kamipun saling berpamitan dan saling mendoakan serta berharap agar diberi kesempatan bertemu lagi di negara manapun Allah takdirkan kami bertemu kembali. Wahhhhh Iyo cuantiq, Nouk, dan anak-anaknya yang dirahmati Allah sudah jemput, alhamdulillah. See you soon my dear friends, maybe in Singapore, Sydney, atau kalianlah yang nanti mengunjungi saya di negri tercinta Indonesia, terutama kota Bandung. Terima kasih yaa Rabb…yaa Razzak atas nikmatMu yang tiada terkira.

#Feeling Blessed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar